Hepatitis B adalah suatu
penyakit hati yang
disebabkan oleh "Virus Hepatitis B" (VHB), suatu anggota famili Hepadnavirus yang dapat
menyebabkan peradangan hati akut atau menahun yang pada sebagian kecil kasus
dapat berlanjut menjadi sirosi hati atau kanker hati. Mula-mula dikenal sebagai
"serum hepatitis" dan telah menjadi epidemi pada
sebagian Asia dan Afrika. Hepatitis B
telah menjadi endemik
di Tiongkok
dan berbagai negara Asia.
Penyebab Hepatitis ternyata tak
semata-mata virus.
Keracunan obat, dan
paparan berbagai macam zat kimia seperti karbon tetraklorida, chlorpromazine,
chloroform, arsen, fosfor, dan zat-zat lain yang digunakan
sebagai obat dalam industri
modern, bisa juga menyebabkan Hepatitis. Zat-zat kimia ini mungkin
saja tertelan, terhirup atau diserap melalui kulit penderita.
Menetralkan suatu racun yang beredar di dalam darah adalah pekerjaan hati. Jika
banyak sekali zat kimia beracun yang masuk ke dalam tubuh, hati bisa saja rusak
sehingga tidak dapat lagi menetralkan racun-racun lain.
Diagnosis
Dibandingkan virus AIDS (HIV),
virus Hepatitis B (HBV) seratus kali lebih ganas (infectious), dan
sepuluh kali lebih banyak (sering) menularkan. Kebanyakan gejala Hepatitis B
tidak nyata.
Hepatitis B kronis merupakan
penyakit nekroinflamasi kronis hati yang disebabkan oleh infeksi virus
Hepatitis B persisten. Hepatitis B kronis ditandai dengan HBsAg positif (> 6
bulan) di dalam serum, tingginya kadar HBV DNA dan berlangsungnya proses
nekroinflamasi kronis hati. Carrier HBsAg inaktif diartikan sebagai
infeksi HBV persisten hati tanpa nekroinflamasi. Sedangkan Hepatitis B kronis
eksaserbasi adalah keadaan klinis yang ditandai dengan peningkatan intermiten
ALT>10 kali batas atas nilai normal (BANN). Diagnosis infeksi Hepatitis B
kronis didasarkan pada pemeriksaan serologi, petanda virologi, biokimiawi dan histologi.
Secara serologi, pemeriksaan yang dianjurkan untuk diagnosis dan
evaluasi infeksi
Hepatitis B kronis adalah : HBsAg, HBeAg, anti HBe dan HBV DNA (4,5).
Pemeriksaan virologi, dilakukan untuk mengukur jumlah HBV DNA serum sangat
penting karena dapat menggambarkan tingkat replikasi virus. Pemeriksaan
biokimiawi yang penting untuk menentukan keputusan terapi adalah kadar ALT.
Peningkatan kadar ALT menggambarkan adanya aktifitas kroinflamasi. Oleh karena
itu pemeriksaan ini dipertimbangkan sebagai prediksi gambaran histologi. Pasien
dengan kadar ALT yang menunjukkan proses nekroinflamasi yang lebih berat
dibandingkan pada ALT yang normal. Pasien dengan kadar ALT normal memiliki
respon serologi yang kurang baik pada terapi antiviral. Oleh sebab itu pasien
dengan kadar ALT normal dipertimbangkan untuk tidak diterapi, kecuali bila
hasil pemeriksaan histologi menunjukkan proses nekroinflamasi aktif. Sedangkan
tujuan pemeriksaan histologi adalah untuk menilai tingkat kerusakan hati,
menyisihkan diagnosis penyakit hati lain, prognosis dan menentukan manajemen
anti viral.
Pada umumnya, gejala penyakit
Hepatitis B ringan. Gejala tersebut dapat berupa selera makan hilang, rasa
tidak enak di perut, mual sampai muntah, demam ringan, kadang-kadang disertai
nyeri sendi dan bengkak pada perut kanan atas. Setelah satu minggu akan timbul
gejala utama seperti bagian putih pada mata tampak kuning, kulit seluruh tubuh
tampak kuning dan air seni berwarna seperti teh.
Penularan
Hepatitis B merupakan bentuk
Hepatitis yang lebih serius dibandingkan dengan jenis hepatitis lainnya.
Penderita Hepatitis B bisa terjadi pada setiap orang dari semua golongan umur. Ada beberapa hal yang
dapat menyebabkan virus Hepatitis B ini menular.
·
Secara
vertikal, cara penularan vertikal terjadi dari Ibu yang mengidap virus
Hepatitis B kepada bayi
yang dilahirkan yaitu pada saat persalinan atau segera setelah persalinan.
·
Secara
horisontal, dapat terjadi akibat penggunaan alat suntik yang tercemar, tindik
telinga, tusuk jarum, transfusi darah, penggunaan pisau cukur dan sikat gigi
secara bersama-sama serta hubungan seksual dengan penderita.
Sebagai antisipasi, biasanya
terhadap darah-darah yang diterima dari pendonor akan di tes terlebih dulu
apakah darah yang diterima terkena reaktif Hepatitis, Sipilis terlebih-lebih HIV/AIDS.
Sesungguhnya, tidak semua yang
positif Hepatitis B perlu ditakuti. Dari hasil pemeriksaan darah, dapat
terungkap apakah ada riwayat pernah kena dan sekarang sudah kebal, atau bahkan
virusnya sudah tidak ada. Bagi pasangan yang hendak menikah, tidak ada salahnya
untuk memeriksakan pasangannya untuk menenularan penyakit ini.
Perawatan
Hepatitis yang disebabkan oleh infeksi virus menyebabkan sel-sel hati
mengalami kerusakan sehingga tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Pada
umumnya, sel-sel hati dapat tumbuh kembali dengan sisa sedikit kerusakan,
tetapi penyembuhannya memerlukan waktu berbulan-bulan dengan diet dan istirahat
yang baik.
Hepatitis B akut umumnya
sembuh, hanya 10% menjadi Hepatitis B kronik (menahun) dan dapat berlanjut
menjadi sirosis hati atau kanker hati. Saat ini ada beberapa perawatan yang
dapat dilakukan untuk Hepatitis B kronis yang dapat meningkatkan kesempatan
bagi seorang penderita penyakit ini. Perawatannya tersedia dalam bentuk
antiviral seperti lamivudine dan adefovir dan modulator sistem kebal seperti
Interferon Alfa ( Uniferon).
Selain itu, ada juga pengobatan tradisional yang dapat
dilakukan. Tumbuhan obat atau herbal yang dapat digunakan untuk mencegah
dan membantu pengobatan Hepatitis diantaranya mempunyai efek sebagai
hepatoprotektor, yaitu melindungi hati dari pengaruh zat toksik yang dapat merusak sel hati,
juga bersifat anti radang, kolagogum dan khloretik, yaitu meningkatkan produksi
empedu oleh hati. Beberapa jenis tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk
pengobatan Hepatitis, antara lain yaitu temulawak (Curcuma
xanthorrhiza), kunyit
(Curcuma longa), sambiloto (Andrographis paniculata),
meniran (Phyllanthus urinaria), daun serut/mirten, jamur kayu/lingzhi (Ganoderma
lucidum), akar alang-alang (Imperata cyllindrica), rumput mutiara (Hedyotis corymbosa),
pegagan (Centella
asiatica), buah kacapiring (Gardenia augusta),
buah mengkudu (Morinda citrifolia), jombang (Taraxacum
officinale).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar